Handheld Gaming, Tren Gaming yang Bangkit dari Kubur
Gaming, sebuah kata yang nggak asing buat siapa saja. Tren gaming kini mulai bergeser dari kebutuhan tersier yang sekedar hobi menjadi kebutuhan primer. Atlet e-sports dan game streamer menjadi pekerjaan yang menarik banyak generasi muda saat ini untuk ikut menekuninya. Perangkat yang digunakan juga beragam, ada yang menggunakan console seperti PlayStation, PC dengan spesifikasi paling tinggi, ataupun smartphone flagship andalan. Baru-baru ini tren handheld kembali naik dengan hadirnya Steam Deck sebagai pemicunya.
Berbicara tentang handheld gaming, buat kamu yang lahir di tahun 1980-1990 pasti pernah mencicipi GameBoy dan sudah tidak asing dengan perangkat handheld. GameBoy hadir di tahun 1989 yang diproduksi oleh Nintendo. Pada saat itu game yang bisa dimainkan masih terbatas tetapi sangat legendaris hingga saat ini seperti Super Mario, Donkey Kong, dan Sonic karena layar yang diberikan merupakan layar monokrom, seperti black-and-white.
Beberapa tahun berikutnya, di tahun 1998 GameBoy mendapatkan upgrade layar berwarna yang dinamakan GameBoy Color. Perilisan GameBoy Color sangat sukses hingga menjadi salah satu handheld dengan penjualan tertinggi sampai saat ini. Sayangnya, umur GameBoy color terbilang cukup pendek dan pada tahun 2001 GameBoy Color disuntik mati.
Walaupun GameBoy termasuk handheld paling favorit, tapi sebagian para gamers jadul pernah memainkan tamagotchi. Tamagotchi merupakan sebuah virtual pet device atau hewan digital yang termasuk kategori handheld, dirilis pertama kali di tahun 1996 dan tetap ada hingga saat ini. Handheld satu ini memiliki tren yang baik di Jepang dan di Indonesia. Tamagotchi menawarkan simulasi pelihara hewan yang mayoritas penggemarnya adalah perempuan.
Pada tahun 2002, Nokia sang raja merek handphone di zamannya, merilis Nokia N-Gage yaitu handphone yang memiliki bentuk handheld. Bisa dibilang, Nokia N-Gage membawa angin segar untuk para gamers karena game yang dirilis di perangkat tersebut cukup banyak dan menawarkan portabilitas yang luar biasa. Nokia N-Gage juga disebut sebagai pelopor smartphone gaming pertama. Tetapi hadirnya Nokia N-Gage kurang disambut baik oleh banyak orang awam karena dianggap nyeleneh dan menyimpang dari fungsi asli sebuah handphone.
Tren handheld gaming mulai menurun di sekitar tahun 2005 dimana konsol dan PC lebih populer karena game yang ditawarkan lebih eksklusif dan punya pasar yang lebih luas. Tetapi Sony yang tidak puas dengan konsol PlayStation, mencoba masuk ke pasar handheld dengan merilis PlayStation portable atau PSP. Walaupun PSP sudah mendapatkan versi upgradenya yaitu PS Vita, tetapi kehadiran PSP kurang diminati para gamers hingga akhirnya di 2019 disuntik mati.
Hadirnya PSP pada saat itu dibarengi dengan kehadiran Nintendo DS dan 3DS yang menawarkan pengalaman gaming dengan 2 layar. Tetapi umur konsol tersebut lebih panjang yaitu hingga tahun 2020 akhirnya disuntik mati dan sepenuhnya digantikan oleh penerusnya, Nintendo Switch.
Kehadiran Nintendo Switch di 2017 sangat menyita perhatian banyak gamers dan orang awam karena menghadirkan pengalaman dan fleksibilitas. Game yang ditawarkan oleh perangkat ini juga sangat banyak sehingga mampu menarik para hardcore Nintendo dan juga masyarakat umum. Hingga saat ini, Nintendo Switch menjadi salah satu handheld gaming pilihan banyak orang.
Perilisan terbesar handheld di tahun 2022 dimana Valve merilis Steam Deck. Steam Deck menjadi gebrakan terbaik handheld gaming karena menawarkan 100% kemampuan PC gaming yang dibuat ringkas dan simpel untuk dipakai. Dengan tagline “the most powerful handheld gaming”, hadirnya Steam Deck membuka kembali pasar handheld yang sebelumnya “hidup segan mati pun enggan” menjadi segmen pasar besar yang setara dengan konsol.
Hadirnya Steam Deck membawa angin segar bagi para produsen elektronik yang ingin masuk di pasar handheld seperti ASUS dengan ROG Ally, ataupun Lenovo dengan Legion Go. Jika Steam Deck menawarkan gaming dengan kemampuan PC gaming pada umumnya, berbeda dengan ASUS ROG Ally dan Legion Go yang menawarkan handheld dengan sistem operasi Windows dimana hampir seluruh game yang dapat dimainkan di Windows juga dapat dijalankan di perangkat tersebut. Bahkan mampu juga menjadi pengganti laptop / komputer kerja.
Pilihan perangkat gaming kini sudah semakin banyak dengan hadirnya banyak varian handheld gaming. Dengan banyaknya perangkat tersebut, tentu perlu yang namanya cross-platform agar setiap pemilik handheld bisa bermain secara multiplayer agar lebih imersif. Sama halnya dengan aplikasi mobile yang perlu cross-platform agar bisa dijalankan di Android maupun iOS. Kalau kamu tertarik untuk membuat aplikasi mobile untuk bisnis kamu, langsung hubungi Dreite di link ini.