Basic Konfigurasi Mikrotik Hingga Ke Internet - Bagian 2
Pada artikel bagian 1 (read: Basic Konfigurasi Mikrotik Hingga Ke Internet - Bagian 1), kita sudah melakukan koneksi Mikrotik menuju internet. Proses selanjutnya adalah membuat sebuah server DHCP. Apa itu DHCP? DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah fitur yang berfungsi untuk melakukan pembagian alamat IP ke perangkat yang terkoneksi secara dinamis dan otomatis sehingga tidak perlu melakukan pendaftaran perangkat dan alamat IP-nya masing-masing. Dengan adanya fitur ini, perangkat yang terkoneksi melalui Mikrotik akan langsung mendapatkan akses internet.
Langkah pertama konfigurasi yaitu menghubungkan port 2 ke perangkat seperti komputer atau laptop (menggunakan port 2 karena pada artikel sebelumnya, port 1 digunakan untuk koneksi dari modem provider internet). Selanjutnya adalah membuka aplikasi dan login ke Winbox.
Langkah berikutnya adalah membuat IP Address untuk DHCP. Masuk ke menu IP > Address > (+), masukkan IP Address yang diinginkan. Interface pilih port yang dihubungkan ke perangkat komputer, pada contoh kali ini adalah port 2.
Menu DHCP Setup ini mempermudah konfigurasi karena diberikan pilihan yang wajib diisi atau diperlukan, layaknya seperti instalasi program atau aplikasi di komputer. Pada menu DHCP Server Interface, pilih bridge-ISP. Sisanya akan dikonfigurasi secara otomatis oleh Mikrotik, jadi cukup tekan tombol next hingga selesai.
Pada langkah ini, komputer yang terkoneksi sudah mendapat IP Address dan terhubung ke internet. Gambar di bawah adalah contoh IP Address yang didapatkan pada komputer dengan sistem operasi Windows 7.
Tinggal satu langkah lagi yaitu melakukan konfigurasi NAT. Network Address Translation (NAT) berfungsi sesuai namanya, yaitu menerjemahkan alamat IP seperti 8.8.8.8 menjadi alamat URL (Uniform Resource Locator), yang dapat dengan mudah dimengerti pengguna seperti www.google.co.id atau www.facebook.com. Konfigurasinya ada pada menu IP > Firewall > NAT > (+).
Pada
menu General, pilih chain=srcnat dan out. Interface=bridge-ISP. Ini merupakan
perintah untuk mengganti IP Address pengirim (source address) menjadi IP
Address pada bridge-ISP untuk menuju internet. Lalu pada menu Action, pilih
action=masquerade. Masquerade merupakan sebuah metode yang mengizinkan dan
memperbolehkan IP Private/ Lokal untuk terkoneksi ke internet dengan mengunakan
bantuan sebuah IP Publik / bertopengkan sebuah IP Publik.
Selesai sudah pengaturan pada sisi Mikrotik. Yang terakhir dilakukan adalah pengujian pada komputer yang terhubung melalui Mikrotik, apakah sudah dapat mengakses internet atau belum. Bisa dilakukan dengan ping test atau langsung melalui browser.
Sekian artikel tentang basic konfigurasi Mikrotik hingga terkoneksi ke internet. Jika kamu masih bingung dengan konfigurasi tersebut, kamu bisa berkonsultasi dengan kami perihal seluruh kebutuhan networking kamu pada link ini. Kami memberikan solusi terbaik terkait dengan kebutuhan dan permasalahan software, web application, maupun network infrastructure.
Artikel Terkait: Basic Konfigurasi Mikrotik Hingga Ke Internet - Bagian 1