Kebijakan Baru WhatsApp di 2021; Munculnya Krisis Kepercayaan dan Ancaman Privasi
Halo Dretizen !
Pakai WhatsApp untuk komunikasi sehari-hari? Kami yakin hampir semua pengguna smartphone di Indonesia menggunakan WhatsApp sebagai media komunikasi karena praktis dan cepat. Tetapi baru - baru ini WhatsApp mengeluarkan kebijakan baru di awal tahun 2021 yang sangat kontroversial dan banyak orang yang menentangnya. Apakah itu?
Kebijakan baru yang berlaku mulai tanggal 8 Februari 2021 tersebut berisi tentang sharing data WhatsApp dengan Facebook dimana chat dan percakapan kita di WhatsApp akan dibaca oleh sistem untuk optimalisasi iklan di Facebook. Dikutip dari thehackernews.com yang berisi:
“How businesses can use Facebook hosted services to store and manage their WhatsApp chats," and "how we partner with Facebook to offer integrations across the Facebook Company Products."
Atau kalian dapat membacanya di halaman ini.
Sebagai contoh sederhana, digambarkan percakapan ini di WhatsApp:
A : “Bro, waktu kemarin elu belanja sepatu Nike dimana deh?”
B : “Gue belanja online kok, kebetulan lagi promo, coba aja cek toko hijau”
A : “Hoo gitu, gue kayanya mau cari dulu di mall, mungkin ada”
B : “Ngapain? Lagi pandemi gini mending dirumah, belanja online aja”
Tidak lama kemudian si A membuka Facebook untuk berselancar di timeline, dan muncul iklan di Facebook seperti ini.
Berdasarkan kebijakan yang dijelaskan oleh pihak WhatsApp, banyak kesalahan informasi yang beredar dimana-mana dan mulai banyak orang yang meninggalkan WhatsApp lalu beralih ke aplikasi lain seperti Telegram atau Signal. Kebijakan ini juga memaksa penggunanya untuk “setuju” karena ada ancaman dari WhatsApp jika tidak setuju, maka pengguna akan dihapus akunnya. Bahkan Elon Musk pendiri Tesla pun menentang kebijakan ini dengan caranya sendiri, yaitu dengan membuat meme.
Tidak hanya orang-orang ternama yang menyindir kebijakan ini. Tetapi banyak warga internet yang menyinggung dengan cara yang menghibur seperti membuat short comic.
Karena banyaknya reaksi publik yang menentang, pada akhirnya WhatsApp menunda penerapan kebijakan tersebut untuk dikaji ulang hingga tanggal 15 Mei 2021 bersamaan dengan perilisan fitur baru pada WhatsApp. Karena kebijakan tersebut memicu krisis kepercayaan dan krisis privasi di internet. Kalau kamu punya masalah dengan keamanan jaringan kamu atau sistem perusahaan, kamu bisa langsung hubungi kami untuk solusi terbaik permasalahan kamu.