Halo Dretizen !

Browsing di internet sudah menjadi aktivitas yang sering banget kita kerjakan. Entah sekedar cari hiburan, cari referensi, atau urusan kerjaan. Nah kalian pasti sering menemukan website yang keren saat dibuka di komputer tetapi tetap keren juga dibuka di smartphone kamu. Mungkin kamu pikir itu website yang berbeda dan hanya kontennya yang sama. Tetapi tidak, website yang kamu buka itu adalah website yang sama saat kamu buka di komputer. Tampilan yang keren di kedua perangkat kamu itu dinamakan Responsive Web Design. Mari membahas lebih lanjut.

Menurut W3schools, Responsive web design adalah bagaimana cara kita membuat sebuah desain website yang terlihat bagus di semua perangkat yang ada saat ini. Desain seperti ini akan menyesuaikan ukurannya secara otomatis tergantung perangkat apa yang dipakai untuk akses dan seberapa besar resolusi layar yang digunakan. Komponen yang mengikuti desain responsive meliputi ukuran font, gambar, hingga layout dari website itu sendiri. Tujuan hadirnya desain responsive adalah demi kenyamanan pengguna dalam mengakses sebuah website karena makin banyak perangkat mobile yang beredar saat ini dengan berbagai ukuran layar yang beragam. Sehingga pada akhirnya pengguna nggak perlu zoom in atau zoom out website yang mau dilihat karena sudah tampil dengan layout dan ukuran yang pas.

Berikut kami tampilkan contoh website yang berjalan secara responsive.

Tampilan website dilihat pada laptop atau komputer
Sumber : W3schools

Tampilan website dilihat pada smartphone
Sumber : W3schools

Dalam perancangan website yang responsive, ada 3 poin penting yang wajib diikuti. Menurut Envato poin tersebut adalah :

1. Fluid Grid
Fluid grid adalah garis batas yang menentukan letak suatu komponen dalam desain. Garis batas ini dapat berubah seiring dengan perubahan ukuran layar dan posisi elemen yang ada. Bisa dibilang, fluid grid merupakan sejenis frame atau kerangka dari website.

2. Media Queries
Media query memungkinkan website untuk mengambil data yang berhubungan dengan ukuran layar yang digunakan untuk menampilkan konten seperti width, height, scaling, dan sebagainya.

3. Responsive Media
Responsive media mengharuskan sebuah konten gambar atau video dapat ditampilkan dengan baik di seluruh ukuran layar apapun.

4. Viewport Meta Tag
Viewport meta tag digunakan apabila sebuah konten atau media yang akan di-load pada website tidak tampil secara baik. Viewport meta tag akan “memaksa” seluruh konten yang tampil pada website dengan ukuran maksimumnya.

Sumber Foto : Pexels

Dengan hadirnya desain web yang responsive, tentunya memiliki beberapa keunggulan yang dapat meningkatkan kualitas dari website.

1. Website menjadi fleksibel
Dengan penerapan desain yang responsive, tentunya pengguna yang mengakses website tidak perlu pusing melakukan interaksi tambahan. Seluruh konten sudah ditampilkan dengan baik dan memanjakan mata.

2. Kecepatan akses website
Konten yang telah dioptimalkan untuk layar dengan resolusi tertentu akan mempercepat load time dari website itu sendiri. Jika load time terlalu lama, pengguna akan langsung close tab dan melirik website lain.

3. Maintenance
Karena seluruh layout sudah dioptimalkan untuk semua perangkat, maka maintenance pun akan lebih mudah dan lebih cepat karena cukup melakukan maintenance pada satu tempat saja.

4. Hemat waktu dan biaya
Tidak dapat dipungkiri, biaya dan waktu menjadi salah satu faktor terbesar dalam pengembangan website. Dengan melakukan develop website langsung secara responsive maka akan memangkas waktu dan mempercepat waktu pengembangan, dan menghemat biaya karena tidak perlu membuat website tambahan hanya untuk perangkat mobile saja.

Menarik bukan? Lalu bagaimana dengan website kamu? Sudah keren atau belum? Kalau belum, langsung konsultasi dengan kami pada link ini. Kamu bisa langsung curhat tentang desain website yang keren dan responsive karena kami memiliki tim IT handal dan designer yang kreatif. Kalau kamu penasaran dengan contoh website yang pernah kami garap, langsung request demo pada link ini.