Sejarah macOS Hingga Saat Ini
Baru-baru ini Apple merilis sistem operasi komputer terbaru mereka yaitu macOS Sonoma yang menarget pengguna MacBook dengan prosesor Apple M1 & M2 serta beberapa tipe MacBook yang masih menggunakan prosesor Intel. MacBook banyak digemari para profesional dan konsumen umum karena menggunakan macOS yang sangat membantu untuk bekerja lebih produktif dan juga memiliki kemudahan yang tidak dimiliki sistem operasi lain. Apple memiliki acara khusus untuk perilisan produk mereka termasuk perkembangan sistem operasi terbaru macOS yang dinamakan WWDC (WorldWide Developers Conference). Berikut sejarah macOS sejak lahir hingga saat ini (2023).
1. macOS X Server 1.0 Hera, 16 Maret 1999
MacOS X Server 1.0 merupakan sistem operasi yang pertama kali dikembangkan oleh Apple setelah mereka mengakuisisi NeXT Software. Sistem operasi ini berjalan pada komputer PowerPC yang ditujukan untuk pengguna profesional saja.
2. macOS X 10.0 Cheetah, 24 Maret 2001
MacOS X 10.0 merupakan pengembangan dari MacOS X Server 1.0 yang menarget pengguna komputer awam. Karena hal tersebut, Apple merancang user interface yang dinamakan Aqua karena memiliki tampilan yang memanjakan mata dan memudahkan pengguna dalam melakukan multitasking seperti pengenalan Dock yang hingga saat ini menjadi identitas macOS. Sistem operasi ini memiliki banyak kritik seperti sistem keamanan yang kurang baik, tidak stabil, permasalahan performa, dan kurangnya fitur tambahan yang diperlukan oleh pengguna.
3. macOS X 10.1 Puma, 25 September 2001
MacOS X 10.1 merupakan hasil pengembangan dari versi sebelumnya dan termasuk ke dalam upgrade gratis. Pernyataan tersebut diucapkan langsung oleh mendiang Steve Jobs pada press conference nya. Versi macOS ini menjanjikan kecepatan dan kestabilan yang jauh lebih baik dibandingkan versi sebelumnya, dan dinamakan Puma karena sistem operasi ini dianggap sebagai “kucing yang larinya sangat cepat”. Tentunya pada versi ini membawa pembaruan seperti dukungan burning DVD, kemampuan untuk melakukan render gambar 3D, dan perbaikan manajemen file secara menyeluruh.
4. macOS X 10.2 Jaguar, 24 Agustus 2002
MacOS X 10.2 merupakan pengembangan ketiga dari keluarga macOS yang kali ini tidak hanya menarget konsumen biasa tetapi juga kebutuhan server. Versi macOS ini memperkenalkan dukungan untuk memutar video MP4 dan fitur yang berhubungan dengan internet karena Apple mulai melakukan integrasi sistem operasinya ke internet dengan menghadirkan fitur Address Book, file sharing, dan shared printer / scanner. Untuk pertama kalinya Apple menghadirkan lisensi secara bulk, yang artinya satu lisensi dapat diaktivasi di beberapa komputer. Sayangnya, bagi pengguna yang ingin melakukan upgrade ke sistem operasi ini maka harus membayar lisensinya kembali.
5. macOS X 10.3 Panther, 24 Oktober 2003
MacOS X 10.3 merupakan penerus dari macOS X 10.2 dan memiliki permintaan hardware yang jauh lebih baik karena banyaknya aplikasi yang diberikan pada sistem operasi ini. Pada versi ini juga diperkenalkan Safari, browser internet perdana milik Apple. Bagi para developer, Apple memperkenalkan Xcode untuk mengembangkan aplikasi untuk macOS dan iOS. Lalu Apple juga mempatenkan Finder, yaitu sistem pencari dan manajemen data seperti Explorer milih Windows.
6. macOS X 10.4 Tiger, 29 April 2005
Perilisan macOS satu ini berhadapan langsung dengan pesaing beratnya yaitu Microsoft Windows. Merupakan penerus dari versi 10.3, macOS X 10.4 membawa fitur yang tidak dimiliki oleh Windows pada saat itu seperti kemampuan untuk mengolah grafik, kecepatan manajemen data, kompatibilitas dengan komponen terbaru, dan Apple menghadirkan Automator, yaitu sistem otomasi di komputer yang bertujuan untuk melakukan susunan perintah dalam rentang waktu tertentu secara otomatis.
7. macOS X 10.5 Leopard, 26 Oktober 2007
MacOS X 10.5 merupakan macOS pertama yang mendukung prosesor Intel sebagai inti utama komputer. Menurut klaim Apple, mereka melakukan lebih dari 300 perbaikan dan perubahan dari pendahulunya. Pada versi ini Apple melakukan redesign user interface secara luas dan memberikan fitur yang cukup menarik yaitu Boot Camp. Boot Camp merupakan sebuah fitur yang hanya dimiliki oleh macOS dimana software ini memungkinkan kita untuk melakukan instalasi sistem operasi lain selain macOS secara Dual Boot. Artinya pada sebuah komputer Mac dapat memiliki 2 sistem operasi yang dapat dipilih sebelum melakukan booting. Fitur ini diperkenalkan oleh Apple dengan melakukan demo instalasi Windows XP & Windows Vista pada komputer Mac. Fitur ini juga yang mendongkrak penjualan komputer Mac secara signifikan.
8. macOS X 10.6 Snow Leopard, 28 Agustus 2009
Versi macOS ini adalah titik dimana saat perilisannya sudah tidak menggunakan version number tetapi menggunakan codename yaitu Snow Leopard. Pada sistem operasi ini, Apple memperkenalkan pengembangan Apple SDK dan Xcode yang memungkinkan developer untuk melakukan develop aplikasi iOS secara seamless. Secara user interface, tidak ada yang berbeda dengan sebelumnya. Hanya ada beberapa fitur tambahan yang ditawarkan yaitu cloud synchronization dimana setiap perangkat Apple dapat melakukan sinkronisasi data secara otomatis seperti jadwal di iPhone akan secara otomatis tersedia di MacBook. Apple mengklaim sistem operasi ini tidak menawarkan fitur baru karena versi ini berfokus pada optimalisasi koding dan kompatibilitas dengan hardware yang lebih baru.
9. macOS X 10.7 Lion, 20 Juli 2011
MacOS X Lion merupakan pengembangan dari Snow Leopard dimana sistem operasi ini sudah sepenuhnya terintegrasi dengan iOS dari iPhone. Hadirnya App Store, layanan iCloud, AirDrop, dan Launchpad menjadi fitur unggulan pada versi ini. Dengan adanya App Store maka setiap developer aplikasi mampu mendistribusikan software garapannya di App Store sehingga mudah dicari dan kemudahan bagi pengguna dalam instalasinya. Tidak lupa juga Apple melakukan perbaikan user interface untuk kemudahan multitasking.
10. macOS X 10.8 Mountain Lion, 25 Juli 2012
Seperti halnya Snow Leopard, Mountain Lion merupakan Lion yang dioptimalisasi dan diperbaiki kompatibilitasnya. Pada versi ini, Apple menghadirkan Gatekeeper yaitu sistem perlindungan dari malware dan virus yang bertebaran di internet.
11. macOS X 10.9 Mavericks, 22 Oktober 2013
Untuk pertama kalinya, Apple menggunakan nama sistem operasinya dengan mengambil nama lokasi ikonik di Amerika Serikat. Mavericks merupakan pantai yang digemari untuk berselancar bagi banyak warga Amerika. Dan untuk pertama kalinya juga Apple membuat sistem operasi ini menjadi upgrade gratis bagi pengguna sistem operasi sebelumnya. Sistem operasi ini menghadirkan fitur besar yang menjadikan macOS banyak digemari orang yaitu compressed memory. Compressed memory adalah sebuah sistem kompresi dimana secara otomatis sistem akan melakukan machine learning dan adaptive learning untuk menentukan data dan aplikasi mana yang akan di kompres saat RAM sudah mulai penuh. Fitur ini memiliki kemiripan dengan swap memory milik Linux tetapi jauh lebih matang penerapannya. Sayangnya sistem operasi ini memiliki banyak review negatif karena Apple memutuskan untuk menghilangkan fitur sinkronisasi lokal dengan iPhone dan memaksa pengguna untuk melakukan sinkronisasi dengan iCloud dan juga memaksa pengguna untuk upgrade iOS di iPhone.
12. macOS X 10.10 Yosemite, 16 Oktober 2014
MacOS X Yosemite merupakan perombakan dari Mavericks dimana user interface menggunakan bahasa desain flat-graphic dan pengenalan font Helvetica yang menjadi ciri khas dari macOS hingga saat ini. Fitur pada sistem operasi ini lebih menonjolkan kemudahan dalam integrasi dengan iPhone seperti mengangkat telepon langsung, kirim pesan, personal hotspot, dan pekerjaan yang dilakukan dengan iPhone sekarang bisa sepenuhnya sinkronisasi dengan Mac.
13. macOS X 10.11 El Capitan, 30 September 2015
Pada versi El Capitan ini, Apple menghadirkan API Metal yaitu sebuah API yang diklaim dapat meningkatkan performa game dan aplikasi profesional pada Mac. Font Helvetica juga mengalami perubahan desain menjadi Helvetica Neue yang lebih nyaman dipandang mata. Fitur paling menonjol pada versi ini adalah Window Management dimana pengguna dapat melakukan split screen layar secara otomatis sehingga memaksimalkan ruang kerja, dan hadirnya multi-touch gestures untuk pindah window yang aktif. Fitur multi-touch gesture ini makin menarik berkat pengembangan trackpad MacBook dan kemampuan palm rejection yang sangat akurat. Hal ini memungkinkan pengguna untuk bekerja cepat tanpa harus menggunakan mouse sama sekali dan hanya mengandalkan trackpad.
14. macOS 10.12 Sierra, 20 September 2016
Nama Sierra diambil dari pegunungan Sierra Nevada di California. Pada versi ini Apple memperkenalkan Siri, sebuah AI assistant yang dapat membantu pengguna dalam melakukan sesuatu. Cukup dengan berkata “Hey Siri !” maka Siri akan merespon dan meminta pengguna mengucapkan perintah yang diinginkan. Fitur Siri dihadirkan untuk menyaingi Google Assistant, Microsoft Cortana, dan Amazon Alexa yang lebih dahulu hadir. Apple juga memperkenalkan Apple Pay, sebuah payment gateway untuk melakukan pembelian pada macOS dan produk digital yang dijual pada App Store.
15. macOS 10.13 High Sierra, 25 September 2017
Seperti halnya Snow Leopard dan Mountain Lion, macOS High Sierra merupakan Sierra dengan perbaikan koding dan optimalisasi performa. Apple memperkenalkan APFS (Apple File System) yaitu standar partisi baru yang digunakan oleh Apple dan didesain untuk mengoptimalkan SSD. Apple juga memperkenalkan pengembangan terbaru dari API Metal yang dinamakan Metal 2 dan diklaim memiliki performa lebih baik karena memiliki kemampuan untuk menampilkan gambar virtual reality dan adanya machine learning.
16. macOS 10.14 Mojave, 24 September 2018
MacOS Mojave (dibaca : moh-HAH-vee) kembali menghadirkan perubahan user interface dan memperkenalkan Dark Mode. Dark Mode yaitu user interface serba hitam / gelap dan membuat warna lain menjadi lebih mencolok. Fitur ini membantu pengguna agar mata tidak cepat lelah dan bisa fokus bekerja lebih lama. Selain itu, tidak ada yang berubah secara signifikan dari segi fitur dan optimalisasi performa.
17. macOS 10.15 Catalina, 7 Oktober 2019
MacOS Catalina merupakan versi macOS terakhir yang menggunakan angka 10 sebagai version number. Pada versi ini dihadirkan fitur Time Machine yaitu sistem recovery dan backup jika terjadi sesuatu atau malfungsi pada sistem operasi. Untuk pertama kalinya juga Apple menghadirkan dukungan game controller seperti Xbox One atau PlayStation 4 secara native. Bagi para developer aplikasi, Apple memperkenalkan Catalyst yaitu software pengembangan aplikasi yang mampu melakukan compile dan jalan di macOS, iOS, dan iPadOD secara bersamaan. Hal ini tentunya memudahkan para developer karena tidak perlu merancang ulang aplikasi yang sudah dibangun hanya untuk mendukung sistem operasi tertentu.
18. macOS 11 Big Sur, 12 November 2020
Untuk pertama kalinya Apple menghadirkan acara WWDC hanya secara online yang dapat ditonton melalui platform YouTube. Hal ini dilakukan Apple karena pandemi COVID-19 yang melanda dunia dan ketatnya pembatasan kegiatan di luar rumah. Apple memperkenalkan macOS Big Sur bersamaan dengan hadirnya seri iPhone 11 dan Apple M1, sebuah chip prosesor garapan Apple untuk menggantikan Intel. WWDC pada tahun 2020 menjadi sejarah tersendiri bagi Apple karena menjadi salah satu event tersukses mereka dengan antusias warganet yang luar biasa di saat pandemi. Pada event tersebut, Apple memperkenalkan macOS Big Sur yang diklaim merupakan perombakan terbesar dari seluruh macOS yang sudah dibuat. Apple merancang Big Sur dengan user interface yang lebih intuitif, hadirnya Control Center untuk kemudahan konfigurasi WiFi, dan kemampuan untuk menjalankan aplikasi iOS secara native tanpa ada emulator berkat penggunakan prosesor Apple M1.
19. macOS 12 Monterey, 25 Oktober 2021
Pada macOS Monterey, tidak ada yang berubah dari user interface hingga aplikasi bawaan karena Apple mengklaim sudah cukup optimal. Hanya saja Apple membawa fitur bagi para developer yaitu Testflight, sebuah platform ujicoba untuk memudahkan quality control untuk aplikasi iOS atau macOS yang sedang digarap.
20. macOS 13 Ventura, 24 Oktober 2022
MacOS Ventura juga tidak membawa hal yang berubah secara signifikan. Pada versi ini Apple memfokuskan fitur untuk membantu multitasking seperti Stage Manager dimana pengguna dapat melakukan grouping aplikasi yang sedang dijalankan.
21. macOS 14 Sonoma, 26 September 2023
MacOS Sonoma membawa perubahan yang cukup menarik bagi penggunanya. Fitur seperti GPTK atau Game Porting Tool Kit yang memungkinkan Mac dapat menjalankan game Windows dan hadirnya Widget pada desktop. Sayangnya, macOS ini mematikan dukungan di beberapa prosesor Intel yang sudah ada sehingga pengguna terpaksa melakukan upgrade komputer atau MacBooknya ke versi terbaru.
Konsistensi dari Apple yang terus menerus menghadirkan sistem operasi yang luar biasa menjadi inspirasi bagi siapapun yang ingin menjalankan bisnis. Bagi kamu yang ingin memiliki sebuah aplikasi atau sistem yang terus menerus mengikuti perkembangan jaman hingga memiliki fitur yang spesifik hanya untuk kamu, langsung hubungi Dreite.